0
0
RANKYOATS – Pada Mei 2025, Google resmi meluncurkan fitur AI Overviews, sebuah langkah revolusioner dalam dunia pencarian. Dengan fitur ini, pengguna internet dapat langsung melihat jawaban dari pertanyaan mereka tanpa perlu membuka situs web. Di satu sisi, ini mempermudah akses informasi. Namun di sisi lain, hal ini membawa konsekuensi serius bagi pemilik situs web dan pelaku SEO.
AI Overviews bekerja dengan cara menyajikan ringkasan jawaban dari berbagai sumber secara otomatis menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Hasilnya tampil di bagian atas hasil pencarian, lengkap dengan referensi sumber, namun tanpa mendorong pengguna untuk mengunjungi tautan sumber tersebut.
Penurunan Trafik yang Tidak Bisa Diabaikan
Banyak pemilik situs melaporkan penurunan tajam dalam lalu lintas organik sejak fitur ini diluncurkan. Praktik pencarian tanpa klik (zero-click search) kini menjadi dominan. Jika sebelumnya cuplikan unggulan (featured snippets) sudah mengurangi kunjungan situs, kini AI Overviews memperburuk kondisi tersebut.
Fenomena ini menciptakan kekhawatiran di kalangan penerbit konten digital. Lalu lintas dari Google adalah tulang punggung banyak media, blog, dan toko daring. Saat pengunjung tak lagi mengklik, maka penghasilan dari iklan, afiliasi, hingga langganan pun ikut merosot. Ketergantungan terhadap lalu lintas dari pencarian organik menjadi titik lemah baru dalam bisnis digital modern.
Perubahan Strategi SEO: Dari SEO ke AEO
Melihat perkembangan ini, para pakar mulai mengalihkan fokus dari Search Engine Optimization (SEO) menuju Answer Engine Optimization (AEO). Pendekatan ini lebih menekankan pada pembuatan konten yang bisa langsung menjawab pertanyaan pengguna dan relevan dengan sistem AI.
AEO menuntut konten yang ringkas, jelas, dan memiliki otoritas. Penggunaan struktur data (schema markup) menjadi kunci agar konten bisa dikenali dengan mudah oleh mesin pencari berbasis AI. Penulis juga harus membangun reputasi sebagai ahli di bidangnya, memperkuat elemen E-E-A-T: Experience, Expertise, Authoritativeness, dan Trustworthiness.
Sikap Google: Membantu atau Mengambil Alih?
Google mengklaim bahwa AI Overviews dirancang untuk meningkatkan kenyamanan pengguna. Perusahaan menyatakan bahwa semua sumber informasi tetap ditampilkan dan pengguna dapat mengeklik jika ingin mendalami topik. Namun realitanya, banyak pengguna merasa jawaban dari AI sudah cukup, sehingga mereka tidak lagi membuka sumber aslinya.
Kritik pun muncul dari kalangan penerbit besar. Mereka menilai bahwa Google mengambil konten tanpa kompensasi, lalu menggunakannya untuk mempertahankan pengguna di platform mereka sendiri. Hal ini berpotensi menggerus keberlangsungan media independen yang mengandalkan kunjungan pembaca untuk bertahan hidup.
Langkah Adaptasi untuk Pemilik Situs
Dalam kondisi ini, pemilik situs perlu segera menyesuaikan strategi kontennya. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Menyusun konten dengan struktur data terperinci
- Menyertakan jawaban ringkas di awal paragraf
- Menonjolkan kredibilitas dan pengalaman penulis
- Membangun identitas merek yang kuat
Strategi ini tidak menjamin lalu lintas akan kembali seperti semula, namun dapat meningkatkan peluang konten muncul dalam jawaban AI atau tetap menarik bagi pengguna yang ingin informasi lebih dalam.
Era Baru, Strategi Baru
AI Overviews dari Google menandai perubahan besar dalam dunia SEO. Jika dulu keberhasilan ditentukan oleh peringkat di halaman pertama Google, kini yang lebih penting adalah keterlibatan dalam jawaban yang diberikan oleh AI. Ini menuntut pendekatan baru dalam membuat konten: lebih otoritatif, lebih relevan, dan lebih fokus pada kebutuhan pengguna.
Dalam lanskap digital yang semakin dikendalikan oleh AI, hanya mereka yang mampu beradaptasi yang akan bertahan. AI Overviews bukanlah akhir dari SEO, melainkan awal dari babak baru dalam optimasi informasi. Bagi para pelaku digital, inilah saatnya berinovasi dan membangun strategi jangka panjang yang selaras dengan cara kerja mesin pencari generatif.
