RANKYOAST – Internal linking sering dianggap sepele oleh banyak pemilik website. Padahal, praktik ini berperan besar dalam membantu mesin pencari memahami struktur situs dan mendistribusikan otoritas halaman dengan lebih merata. Sayangnya, masih banyak kesalahan internal linking yang sering diabaikan, bahkan oleh praktisi SEO berpengalaman. Mari kita bahas satu per satu agar Anda tidak terjebak di kesalahan serupa.
Menggunakan Terlalu Banyak Internal Link
Banyak orang berpikir semakin banyak link internal, semakin baik. Padahal, menanamkan link berlebihan justru bisa membuat pembaca kewalahan dan menurunkan kualitas pengalaman pengguna. Selain itu, mesin pencari juga dapat menganggap link yang terlalu banyak sebagai spammy, sehingga menurunkan nilai SEO halaman tersebut.
Tips menghindari: fokuslah hanya pada link yang benar-benar relevan dan memberikan nilai tambah bagi pembaca.
Anchor Text Tidak Relevan
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah menggunakan anchor text yang tidak relevan atau terlalu umum, seperti “klik di sini” atau “baca selengkapnya”. Anchor text sebaiknya menjelaskan dengan jelas konten halaman tujuan agar mesin pencari dapat memahami hubungan antara kedua halaman tersebut.
Tips menghindari: gunakan anchor text deskriptif yang memuat kata kunci relevan, namun tetap alami dan mudah dipahami manusia.
Internal Link Menuju Halaman 404
Bayangkan Anda mengarahkan pembaca ke halaman yang sudah dihapus atau tidak tersedia lagi. Ini bukan hanya merusak pengalaman pengguna, tetapi juga membuang kesempatan untuk mendistribusikan otoritas halaman.
Tips menghindari: lakukan audit link internal secara berkala untuk memastikan tidak ada link yang rusak atau menuju halaman error.
Terlalu Banyak Link ke Halaman yang Sama
Kesalahan internal linking lain yang sering diabaikan adalah terlalu sering menautkan ke halaman yang sama dalam satu artikel. Ini bisa membuat distribusi link juice menjadi tidak efisien.
Tips menghindari: tautkan hanya sekali ke halaman yang sama dalam satu artikel, kecuali memang benar-benar relevan di beberapa konteks berbeda.
Tidak Menggunakan Struktur Hierarki yang Jelas
Internal linking sebaiknya mendukung struktur website yang hierarkis dan logis. Jika internal link dibuat secara acak tanpa memperhatikan prioritas konten, mesin pencari akan kesulitan memahami halaman mana yang paling penting di situs Anda.
Tips menghindari: rencanakan struktur website sejak awal, dengan halaman pilar sebagai pusat, kemudian ditautkan ke artikel-artikel pendukung.
Mengabaikan Prioritas Halaman Penting
Kadang pemilik website terlalu fokus menautkan artikel baru ke sesama artikel baru, padahal halaman lama yang memiliki trafik tinggi bisa diarahkan untuk membantu menaikkan peringkat artikel lain. Ini adalah peluang besar yang sering terlewat.
Tips menghindari: buat daftar halaman bertrafik tinggi, lalu optimasi link internalnya untuk mendorong halaman lain yang ingin Anda tingkatkan.
Penutup
Internal linking adalah bagian penting dari strategi SEO yang tidak boleh disepelekan. Dengan menghindari kesalahan internal linking seperti penggunaan link berlebihan, anchor text yang buruk, tautan menuju halaman error, dan struktur yang tidak jelas, Anda dapat meningkatkan pengalaman pengguna sekaligus membantu mesin pencari merayapi situs Anda dengan lebih baik.
Ingat, internal link bukan sekadar menautkan satu halaman ke halaman lain — melainkan juga tentang memberi sinyal prioritas, relevansi, dan konteks yang tepat agar keseluruhan website Anda tumbuh secara optimal di mata Google.